TIMES CIREBON, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan seluruh wilayah Indonesia akan teraliri listrik dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Program elektrifikasi 100 persen ini diharapkan mampu menjangkau ribuan dusun yang hingga kini belum mendapatkan akses listrik.
“Saya menerima laporan bahwa dibutuhkan Rp48 triliun untuk menyelesaikan ini. Jika dibagi lima tahun, anggaran tahunannya sekitar Rp9 triliun. Saya rasa kita mampu menyelesaikan target ini dalam waktu lima tahun,” ujar Presiden Prabowo di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1).
Komitmen Wujudkan Swasembada Energi
Presiden menegaskan bahwa elektrifikasi penuh ini merupakan bagian dari visi pemerintah untuk mencapai kemandirian energi nasional. Selain memenuhi kebutuhan dasar rakyat, program ini juga mendukung transisi dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan.
“Kita tidak hanya berbicara, tetapi melakukan langkah nyata. Langkah ini juga akan membantu mengurangi impor energi, sehingga kita bisa mewujudkan swasembada energi,” imbuh Presiden.
Peresmian 26 Pembangkit Listrik Berkapasitas 3,2 GW
Di lokasi yang sama, Presiden meresmikan secara terpusat 37 proyek ketenagalistrikan, yang mencakup 26 pembangkit listrik dengan total kapasitas 3,2 gigawatt (GW), 11 gardu induk, serta jaringan listrik yang tersebar di 18 provinsi.
Beberapa proyek besar yang diresmikan meliputi PLTA Jatigede (2x55 MW) di Sumedang, yang memanfaatkan debit air dari Waduk Jatigede. PLTA Asahan dan Asahan 3, PLTP Sorik Marapi, PLTGU Jawa 1, PLTS IKN 10 MW, serta sejumlah PLTU dan PLTS lainnya.
Proyek transmisi yang diresmikan antara lain jaringan SUTET 275 kV Muara Enim-Gumawang, GITET 500 kV Ampel Boyolali, hingga SUTT 150 kV Kolaka-PT Antam Pomala.
Optimisme Pemerintah
Presiden Prabowo menyatakan optimisme bahwa Indonesia mampu mencapai target elektrifikasi penuh. “Masih ada saudara-saudara kita yang belum menikmati listrik. Insyaallah, lima tahun ke depan, kita akan selesaikan ini. Perkembangan sejauh ini membuat saya sangat optimis,” ujar Prabowo.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan menjadi tonggak penting dalam mendukung transformasi energi hijau di Indonesia, sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi emisi karbon.
Dukungan Infrastruktur untuk Ekonomi Nasional
Presiden menekankan bahwa pembangunan infrastruktur kelistrikan tidak hanya memperluas akses energi, tetapi juga menjadi landasan untuk transformasi ekonomi. Dengan tersedianya jaringan listrik hingga pelosok, pemerintah optimistis dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh rakyat, tanpa terkecuali, dapat menikmati manfaat dari pembangunan ini. Elektrifikasi penuh adalah pondasi penting untuk Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Peresmian ini turut dihadiri Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, serta pejabat daerah lainnya. Semua pihak berkomitmen untuk bekerja sama menyukseskan program elektrifikasi 100 persen dan mempercepat transisi energi nasional. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Presiden Prabowo Targetkan Elektrifikasi 100 Persen dalam Lima Tahun, Siapkan Anggaran Rp48 Triliun
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |