TIMES CIREBON, JAKARTA – Telur dikenal sebagai salah satu sumber protein yang kaya gizi dan mudah diolah. Namun, cara memasak ternyata berpengaruh besar terhadap kandungan nutrisinya.
Menurut tinjauan ahli gizi, memasak telur justru membantu tubuh menyerap protein lebih baik. Studi menunjukkan, tubuh mampu menyerap hingga 91 persen protein pada telur matang, dibanding hanya 51 persen pada telur mentah.
Selain itu, proses memasak juga membuat vitamin biotin lebih mudah diserap karena protein avidin yang mengikat biotin rusak akibat panas.
Beragam cara memasak telur bisa dipilih sesuai selera. Mulai dari direbus, poached, digoreng, dipanggang, hingga diolah menjadi omelet atau orak-arik. Namun, waktu dan suhu memasak sebaiknya diperhatikan. Memasak terlalu lama atau dengan suhu tinggi terbukti dapat mengurangi kadar vitamin A, vitamin D, hingga antioksidan dalam telur.
“Memang ada penurunan nutrisi, tapi telur tetap menjadi sumber vitamin dan mineral yang sangat baik,” tulis laporan yang ditinjau oleh ahli diet Natalie Olsen, R.D., L.D., ACSM EP-C.
Kandungan kolesterol pada kuning telur juga kerap jadi sorotan. Satu butir telur berukuran besar mengandung sekitar 212 mg kolesterol. Jika dimasak dengan suhu tinggi, kolesterol ini bisa teroksidasi dan menghasilkan senyawa oxysterols yang dikaitkan dengan risiko penyakit jantung.
Meski begitu, penelitian hingga kini belum menemukan hubungan langsung antara konsumsi telur dengan peningkatan risiko penyakit jantung pada orang sehat.
Ahli menyarankan, untuk menjaga kandungan gizi, telur sebaiknya dimasak dengan waktu singkat dan menggunakan minyak sehat bila digoreng. Pilihan telur organik atau free-range juga bisa menjadi alternatif untuk kualitas nutrisi yang lebih baik. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Digoreng atau Direbus? Ini Cara Terbaik Mengonsumsi Telur
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |