https://cirebon.times.co.id/
Berita

Khamenei Sebut Donald Trump Besar-Besarkan Dampak Serangan ke Iran

Senin, 30 Juni 2025 - 13:25
Khamenei Sebut Donald Trump Besar-Besarkan Dampak Serangan ke Iran Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. (Foto: ANTARA/Anadolu)

TIMES CIREBON, JAKARTA – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut serangan militer AS ke fasilitas nuklir Iran sebagai sebuah keberhasilan besar. Khamenei menilai Trump telah melebih-lebihkan dampak serangan tersebut untuk menutupi kenyataan di lapangan.

“Presiden AS membesar-besarkan peristiwa ini secara tidak wajar. Siapa pun yang mendengar ucapannya pasti sadar bahwa ada kebenaran lain yang sedang disembunyikan,” kata Khamenei melalui unggahan di platform X, Minggu (29/6/2025).

Sebelumnya, dalam wawancara dengan Fox News, Trump mengklaim bahwa serangan udara AS telah melumpuhkan total kemampuan nuklir Iran. “Itu adalah 12 hari yang sangat intens — sangat, sangat intens,” ujarnya.

Konflik berskala besar di Timur Tengah ini dipicu oleh serangan Israel pada 13 Juni terhadap sejumlah fasilitas militer, nuklir, dan sipil Iran. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 606 orang dan melukai lebih dari 5.300 lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan Iran. Amerika Serikat kemudian turut menyerang situs nuklir penting Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Iran merespons dengan meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel, menewaskan setidaknya 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 lainnya, berdasarkan laporan otoritas Israel. Ketegangan akhirnya mereda setelah diberlakukannya gencatan senjata yang ditengahi AS pada 24 Juni.

Dunia Soroti Nasib Uranium Iran Pasca Serangan

Namun, di tengah klaim keberhasilan Trump, muncul kekhawatiran baru dari komunitas internasional soal keberadaan stok uranium Iran yang sebelumnya disimpan di fasilitas-fasilitas yang diserang.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan belum dapat memastikan sejauh mana kerusakan yang terjadi di fasilitas Fordow, yang berada jauh di bawah permukaan gunung dan selama ini menjadi pusat produksi uranium dengan tingkat pengayaan tinggi.

Kepala IAEA Rafael Grossi mengungkapkan bahwa kemungkinan besar sejumlah sentrifugal sensitif di Fordow mengalami kerusakan parah. Namun, keberadaan sekitar 9 ton uranium yang sebagian telah diperkaya hingga mendekati level senjata nuklir masih belum jelas. Beberapa negara Barat menduga Iran telah memindahkan sebagian stok uranium tersebut sebelum serangan terjadi.

Grossi menyebut bahwa pada 13 Juni — hari pertama serangan Israel — pihak Iran memberitahunya bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah perlindungan terhadap peralatan dan bahan nuklir. Walau tidak dijelaskan secara rinci, hal ini memunculkan spekulasi bahwa pemindahan uranium telah dilakukan.

Seorang diplomat Barat yang terlibat dalam pengawasan program nuklir Iran, dan tidak ingin disebutkan namanya, menyebut bahwa sebagian besar uranium dari Fordow tampaknya sudah dipindahkan beberapa hari sebelum serangan, “seolah-olah mereka tahu itu akan terjadi.”

Citra satelit yang menunjukkan iring-iringan kendaraan, termasuk truk, di sekitar Fordow sebelum fasilitas itu dibombardir, turut memperkuat dugaan tersebut. Meski demikian, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan belum ada bukti intelijen yang mengonfirmasi pemindahan itu.

Menurut standar IAEA, lebih dari 400 kilogram uranium yang diperkaya hingga 60 persen cukup untuk membuat sembilan senjata nuklir jika diproses lebih lanjut. Oleh karena itu, ketidakjelasan keberadaan stok uranium ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan negara-negara Barat.

Olli Heinonen, mantan kepala inspektur IAEA, menyatakan bahwa proses pelacakan dan verifikasi kemungkinan akan memakan waktu lama. "Materialnya bisa jadi terkubur di reruntuhan, tersebar, atau bahkan hilang saat pengeboman," kata Heinonen, yang kini menjadi peneliti di Stimson Center, Washington.

Situasi ini menempatkan IAEA dalam posisi sulit. Dengan rusaknya situs-situs utama pengayaan uranium dan bukti lapangan yang minim, investigasi mendalam harus dilakukan untuk memastikan apakah Iran masih menyimpan cadangan uranium yang berpotensi dijadikan senjata. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Cirebon just now

Welcome to TIMES Cirebon

TIMES Cirebon is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.