TIMES CIREBON, CIREBON – Wali Kota Cirebon Effendi Edo mengimbau masyarakat agar menyampaikan pendapatnya dengan damai dan tidak terpancing untuk terlibat dalam aksi unjuk rasa yang terjadi di Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (30/8/2025).
Edo dalam pernyataannya di Cirebon, Senin (1/8/2025), menegaskan bahwa menyampaikan aspirasi merupakan hak setiap warga negara dalam sistem demokrasi, namun pelaksanaannya harus dilakukan dengan tertib tanpa mengakibatkan kerusuhan atau pengrusakan fasilitas umum.
Ia menyebutkan bahwa dirinya telah bertemu dengan massa demonstran dan mengingatkan agar unjuk rasa tidak berubah menjadi aksi destruktif yang merugikan berbagai pihak.
“Saya memahami semangat teman-teman dalam menyuarakan pendapat. Tapi mari kita jaga kota ini bersama. Aspirasi boleh disampaikan, namun jangan sampai merusak,” katanya.
Edo mengungkapkan penyesalannya yang mendalam atas insiden pengrusakan yang menimpa beberapa fasilitas, termasuk Gedung DPRD Kota Cirebon, yang dilakukan oleh para perusuh pada akhir pekan lalu.
Ia mendorong masyarakat untuk lebih memprioritaskan jalur dialog, audiensi, maupun forum terbuka lainnya dalam mengemukakan gagasan atau mengkritik pemerintah.
Menurut pandangannya, tindakan anarkis justru mengaburkan makna penyampaian aspirasi yang sejatinya bertujuan untuk memperkuat praktik demokrasi.
Edo juga mengingatkan, khususnya kepada generasi muda, untuk tidak gampang terpengaruh oleh hasutan pihak-pihak yang berupaya memicu ketegangan.
“Kalau ada hal yang ingin disampaikan, kami terbuka. Saya sudah koordinasi dan sinergisitas dengan seluruh Forkopimda Kota Cirebon,” ujarnya.
Edo memastikan bahwa pemerintah daerah bertekad untuk membuka ruang komunikasi yang lebih konstruktif, sehingga aspirasi masyarakat dapat disalurkan tanpa harus berujung pada kerusuhan.
Ia berharap kegiatan penyampaian pendapat di Kota Cirebon pada masa mendatang dapat berlangsung dengan damai, tertib, dan benar-benar menjadi instrumen demokrasi yang sehat.
Di samping itu, ia melaporkan bahwa kondisi di wilayahnya kini sudah kembali kondusif, terutama pasca peristiwa pengrusakan fasilitas di Gedung DPRD Kota Cirebon.
“Ke depan, mari kita tempuh jalur dialog, audiensi, atau forum-forum terbuka lainnya. Tidak perlu ada aksi anarkis,” tuturnya. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |