https://cirebon.times.co.id/
Wisata

Totok Kerot, Wisata Sejarah dan Edukasi Penuh Misteri dan Makna Budaya di Jantung Kediri

Senin, 30 Juni 2025 - 04:39
Totok Kerot, Wisata Sejarah dan Edukasi Penuh Misteri dan Makna Budaya di Jantung Kediri Pengunjung sedang mengambil foto dirinya dengan Patung Totok Kerot Drawapala. (FOTO: Arli Ochaputri Hartono/TIMES Indonesia)

TIMES CIREBON, KEDIRIKabupaten Kediri menunjukkan pesona warisan budayanya melalui destinasi wisata Totok Kerot, sebuah situs bersejarah yang menyimpan cerita legenda, nilai edukatif, serta suasana wisata yang semakin tertata.

Terletak di Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Totok Kerot bukan hanya sekadar arca batu tua, tetapi juga menjadi simbol percampuran antara sejarah, mitos, dan kemajuan wisata lokal yang memadukan edukasi dan rekreasi.

Jejak Sejarah yang Masih Kokoh Berdiri

Arca Totok Kerot diyakini merupakan peninggalan dari masa Kerajaan Kediri sekitar abad ke-10 hingga ke-12 Masehi.

Arca ini menggambarkan sosok Dvarapala atau penjaga gerbang, namun uniknya memiliki bentuk yang berbeda dari arca penjaga lain. Wajahnya menyerupai buto (raksasa) perempuan, tinggi sekitar 3 meter, dengan mata melotot, rambut tergerai, serta tangan kiri yang patah.

Keunikan bentuk ini membuat banyak pihak menduga bahwa arca ini memiliki makna simbolik tersendiri mewakili kekuatan, ketegasan, dan unsur feminin dalam peradaban Jawa kuno.

Arca ini pertama kali ditemukan pada tahun 1981 saat dilakukan pelebaran jalan. Proses evakuasi dan penggalian dilakukan oleh tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur. Sejak saat itu pula, kawasan sekitar mulai diberi perhatian khusus oleh pemerintah daerah.

Totok-Kerot-Drawapala-a.jpgInformasi mengenai cagar budaya Arca Totok Kerot. (FOTO: Arli Ochaputri Hartono/TIMES Indonesia)

Legenda Sang Buto Perempuan

Tak lengkap rasanya membahas Totok Kerot tanpa menyentuh kisah legenda yang melekat padanya.

Dalam cerita rakyat Kediri, arca ini diyakini sebagai penjelmaan dari Putri Lodaya, seorang wanita sakti asal Blitar yang menolak pinangan Raja Sri Aji Jayabaya. Karena penolakannya tersebut, ia dikutuk menjadi raksasa perempuan dan menetap di daerah tersebut.

Nama Totok Kerot sendiri diambil dari suara atau ekspresi yang menggambarkan kesakitan dan kemarahan si raksasa, sebuah cerita yang hingga kini masih sering dituturkan warga lokal kepada anak-anak mereka.

Transformasi Menjadi Destinasi Wisata Edukatif

Melihat potensi budaya dan sejarah yang dimiliki, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pariwisata mulai membenahi kawasan sekitar arca menjadi taman wisata edukatif. Total lahan seluas ±4.500 meter persegi kini ditata rapi dan menyajikan berbagai fasilitas umum yang mendukung kenyamanan pengunjung.

Beberapa fasilitas utama seperti taman bermain dan air mancur menari, gazebo dan bangku taman untuk bersantai bersama keluarga, Toilet umum, tempat parkir, serta warung UMKM yang menjual makanan khas Kediri

Tidak hanya menjadi tempat berlibur, Totok Kerot juga sering dijadikan lokasi kegiatan belajar luar kelas, khususnya untuk siswa sekolah dasar dan menengah. Mereka dapat mempelajari sejarah, arkeologi, dan budaya Jawa secara langsung di lokasi yang otentik.

Daya Tarik Wisata yang Terus Berkembang

Totok-Kerot-Drawapala.jpgLuasnya taman yang digunakan untuk bersantai di area cagar budaya Arca Totok Kerot Dwarapala. (FOTO: Arli Ochaputri Hartono/TIMES Indonesia)

Meskipun arca Totok Kerot hanya satu, daya tarik kawasan ini terus dikembangkan. Saat hari libur nasional atau akhir pekan panjang, tempat ini bisa dikunjungi oleh puluhan wisatawan lokal maupun luar daerah.

Dengan tiket masuk yang sangat terjangkau, yakni hanya sekitar Rp 2.000–5.000 untuk parkir, wisata ini cocok untuk semua kalangan.

Para pengunjung juga tidak dipungut biaya parkir, sehingga menjadi tempat rekreasi yang ramah kantong namun tetap penuh manfaat.

Akses dan Rute Lokasi yang Strategis

Berlokasi tak jauh dari ikon terkenal Simpang Lima Gumul (SLG), Totok Kerot hanya berjarak sekitar 10–15 menit berkendara dari pusat Kota Kediri.

Jalanan menuju lokasi sudah bagus dan bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Penunjuk arah juga sudah tersedia, serta area parkir yang cukup luas untuk kendaraan pribadi dan rombongan bus wisata.

Wisata Totok Kerot bukan sekadar tempat selfie atau rekreasi singkat. Ia adalah titik pertemuan antara masa lalu dan masa kini, antara legenda dan kenyataan, antara budaya dan edukasi.

Dengan segala kemudahan akses, harga yang terjangkau, serta nuansa historis yang kuat, Totok Kerot menjadi salah satu wisata unggulan Kabupaten Kediri yang layak dikunjungi oleh generasi masa kini.

Apakah Anda sudah pernah ke sana? Jika belum, mungkin saat liburan berikutnya Totok Kerot bisa masuk daftar destinasi yang harus Anda kunjungi.

Di sini tak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga pelajaran berharga tentang sejarah dan budaya lokal yang semakin jarang ditemukan di tengah perkembangan zaman. (*)

Pewarta : Arli Ochaputri Hartono (Magang MBKM)
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Cirebon just now

Welcome to TIMES Cirebon

TIMES Cirebon is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.