Berita

Setelah G7, NATO Juga Peringatkan soal Tantangan Militer China

Selasa, 15 Juni 2021 - 15:43
Setelah G7, NATO Juga Peringatkan soal Tantangan Militer China Kapal selam China sedang mengikuti latihan militer. (FOTO: Reuters)

TIMES CIREBON, JAKARTA – Setelah kelompok G7, kini giliran NATO yang juga memperingatkan ancaman militer yang ditimbulkan oleh China dengan perilakunya yang dinilai sebagai tantangan sistemik.

China, kata mereka, dengan cepat memperluas persenjataan nuklirnya, tidak jelas tentang modernisasi militernya dan bekerja sama secara militer dengan Rusia.

Kapal selam China 2Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi militer tidak menginginkan Perang Dingin dengan China. (FOTO: BBC/Reuters)

Dilansir BBC, Kepala NATO, Jens Stoltenberg memperingatkan China "mendekati" NATO dalam hal militer dan teknologi. Namun dia menekankan aliansi tidak menginginkan Perang Dingin baru dengan China.

NATO adalah aliansi politik dan militer yang kuat antara 30 negara Eropa dan Amerika Utara. Itu didirikan setelah Perang Dunia Kedua sebagai tanggapan terhadap ancaman ekspansi komunis.

Stoltenberg mengatakan kepada wartawan: "Kami tidak memasuki Perang Dingin baru dan China bukan musuh kami, bukan musuh kami."

Namun, dia menambahkan, "kita perlu mengatasi bersama, sebagai aliansi, tantangan yang ditimbulkan oleh kebangkitan China terhadap keamanan kita".

China adalah salah satu kekuatan militer dan ekonomi terkemuka di dunia, yang Partai Komunisnya yang berkuasa memiliki cengkeraman yang kuat dalam politik, kehidupan sehari-hari, dan sebagian besar masyarakat.

Militer China saat ini memiliki angkatan bersenjata terbesar di dunia, dengan lebih dari dua juta personel bertugas aktif.

NATO menjadi semakin khawatir tentang kemampuan militer China yang berkembang, yang dilihatnya sebagai ancaman terhadap keamanan dan nilai-nilai demokrasi anggotanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, aliansi tersebut juga semakin waspada terhadap aktivitas China di Afrika, di mana ia telah mendirikan pangkalan militer.

Kapal selam China 3Presiden Joe Biden (kanan) berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di KTT. (FOTO: BBC/EPA)

Dalam sebuah pernyataan di twitter , Misi China untuk Uni Eropa menuduh NATO memfitnah pembangunan damai China, dan bersikeras bahwa China berkomitmen pada kebijakan pertahanan yang bersifat defensif.

"China tidak akan menghadirkan 'tantangan sistematis' kepada siapa pun, tetapi kami tidak akan duduk dan tidak melakukan apa-apa jika 'tantangan sistematis' mendekat kepada kami," tambahnya.

China juga mengatakan, kebijakan pertahanannya "bersifat defensif" dan mendesak NATO untuk "mencurahkan lebih banyak energinya untuk mempromosikan dialog".

"Pengejaran modernisasi pertahanan dan militer kami dibenarkan, masuk akal, terbuka dan transparan," tambah misi China untuk Uni Eropa dalam sebuah pernyataan.

Ditambahkan bahwa NATO harus melihat perkembangan China dalam 'cara yang rasional' dan 'berhenti menganggap kepentingan dan hak sah China sebagai alasan untuk memanipulasi politik blok, menciptakan konfrontasi dan memicu persaingan geopolitik'. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Cirebon just now

Welcome to TIMES Cirebon

TIMES Cirebon is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.