TIMES CIREBON, CIAMIS – Sudah divaksin Covid-19, tetapi mengapa masih bisa tertular Covid-19? Itulah yang terjadi pada Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya dan Wakil Bupati Yana D Putra. Pihak Dinas Kesehatan Ciamis l memberikan klarifikasinya mengenai hal tersebut.

"Memang Bupati Ciamis telah divaksin tanggal 16 Februari kemarin. Sedangkan, Wakil Bupati Ciamis sudah divaksin dua kali tanggal 1 dan 16 Februari. Namun, dipastikan, terpaparnya Bupati Ciamis dan Wakilnya bukan dari vaksinnya, tetapi tertular dari sekitar," jelas dr. Bayu Yudiawan, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Pengakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Sabtu (27/2/2021).

Kabid P2P Dinas Kesehatan Ciamis, dr. Bayu Yudiawan. (Foto: Natasya/TIMES Indonesia)

Bupati Ciamis baru mendapatkan suntikan vaksin pertama pada 4 hari yang lalu. Maka, antibodi spesifik belum terbentuk dengan baik di tubuhnya.

"Antibodi spesifik (kekebalan spesifik) setelah divaksin membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menjadi optimal. Selain itu, juga membutuhkan penguatan (booster) yang disuntikkan kedua agar antibodi bisa lebih optimal dan berkesinambungan. Maka, pembentukan antibodi yang baik waktunya variatif, rata-rata satu bulan," papar dr. Bayu.

Vaksin memang bisa menumbuhkan antibodi spesifik walau tidak 100 persen. Namun, menurutnya, bila terinfeksi Covid 19, tidak akan menimbulkan dampak yang lebih serius dibandingkan sebelum divaksin. Hal ini sama seperti imunisasi penyakit lainnya.

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya saat divaksin Covid-19. (Foto: Humas Kabupaten Ciamis)

"Selain itu, faktor mobilitas padat dan interaksi juga sangat memungkinkan Bupati Ciamis dan Wakilnya terpapar virus. Itu memang tuntutan kinerjanya. Namun, InsyaAllah efeknya tidak akan lebih parah karena sudah divaksin," terangnya.

Bupati Ciamis dan keluarganya serta Wakil Bupati Ciamis dan istrinya termasuk kategori OTG (Orang Tanpa Gejala). Saat ini, mereka sedang menjalani isolasi mandiri. (*)