TIMES CIREBON, PONOROGO – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Ponorogo kembali dilanjutkan, 28 Mei 2025. Program ini sebelumnya sempat terhenti sementara selama dua pekan karena proses administrasi pembayaran.
Seperti yang disampaikan Dandim 0802 Ponorogo Letkol Inf Dwi Soerjono, Kamis (5/6/2025), "Sejak 28 Mei 2025 lalu distribusi makanan bergizi telah dilanjutkan," katanya.
Menurutnya, program ini dikawal langsung satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Jumlah penerima makanan kini mencapai 2.697 siswa. Mereka tersebar di 16 sekolah dari jenjang TK, SD, hingga SMP, termasuk Posyandu.
Namun, program ini tidak lepas dari evaluasi. Sejumlah siswa mulai jenuh dengan menu makanan yang itu-itu saja. Kepala dapur pun diminta mencari solusi agar anak-anak lebih berselera.
"Karena beberapa kali banyak ditemukan sisa lauk yang tidak habis. Ya nanti kepala dapur akan berinovasi terkait menu yang disajikan," ulas Letkol Inf Dwi Soerjono.
Meski demikian, perubahan menu tidak bisa sembarangan, unsur gizi tetap harus dijaga. Setiap piring wajib memenuhi standar gizi seimbang nasional. "Dalam satu piring yang diberikan para siswa harus memenuhi 4 sehat 5 sempurna," tandasnya.
Pemerintah berharap program MBG terus berjalan lancar, anak-anak tak sekadar kenyang, tapi juga sehat. Dapur MBG pun dituntut adaptif menghadapi selera generasi baru.
Diberitakan sebelumnya, MBG di Kabupaten Ponorogo mendadak terhenti. Alhasil, ada lebih 2.000 siswa yang biasanya makan siang secara gratis, kini harus membawa bekal makan dari rumah atau membeli makan di kantin.
Komandan Kodim 0802 Ponorogo Letkol Inf Dwi Soerjono mengungkapkan bahwa penghentian, berkaitan dengan perubahan sistem administrasi keuangan oleh pusat. Sehingga dirinya menegaskan bahwa MBG tidak dihentikan, hanya belum aktif karena adanya perubahan.
"Untuk MBG bukan dihentikan, tapi sementara sedang perubahan administrasi. Karena yayasan sedang menyiapkan dengan BGN, virtual account masing-masing dapur,” katanya.
Virtual account ini penting, karena untuk menerima anggaran dari pusat. Dia menceritakan bahwa sebelumnya, dana MBG cair setelah makanan didistribusikan. Kini, skema pembiayaan berubah lebih awal. Anggaran akan dicairkan sebelum proses distribusi dimulai.
“Kalau dulu anggaran diterima di belakang, kalau sekarang diterima di depan," tukasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sempat Terhenti, Program Makan Bergizi Gratis di Ponorogo Kembali Bergulir
Pewarta | : M. Marhaban |
Editor | : Ronny Wicaksono |