TIMES CIREBON, CIREBON – Gelaran Musyawarah Cabang Partai Demokrat (Muscab Partai Demokrat) yang dilaksanakan secara serentak se Jawa Barat di Bandung pada Jumat 20 Mei sampai Sabtu 21 Mei 2022 kemarin telah selesai. Namun Muscab tersebut masih menyisakan konflik, khususnya polemik terkait Muscab Partai Demokrat Kota Cirebon.

Bila sebelumnya Times Indonesia memberitakan bahwa keputusan Muscab Partai Demokrat Kota Cirebon menyatakan Dian Novitasari sebagai calon Ketua DPC Kota Cirebon tunggal, hal ini dibantah oleh beberapa pihak.

Menurut Sumber Times Indonesia yang enggan disebutkan namanya, untuk Kota Cirebon tahapan Muscab masih dilanjutkan ke tahap 2. Ia juga membantah bahwa Sri Budiharjo Hermawan (SBH) gugur menjadi Calon Ketua DPC Kota Cirebon.

"Tidak benar itu, Muscab Kota Cirebon masih dilanjutkan ke tahap 2 dengan 2 Calon Ketua," katanya, Senin (22/5/2022).

Ia juga membantah, bahwa dukungan PAC Kejaksan kepada SBH dinyatakan tidak berlaku karena terdapat 2 dukungan. Menurutnya, yang dilihat adalah surat dukungan yang terakhir yang dilampirkan.

"Memang awalnya PAC Kejaksan mendukung Andru (Ketua DPC Kota Cirebon sebelumnya), kemudian dibatalkan dan mendukung Dian. Nah dukungan kepada Dian juga sudah dibatalkan lalu mengeluarkan surat dukungan kepada SBH. Untuk pembatalan dukungan kepada Dian juga sudah dilampirkan, jadi kenapa disebut dukungan ganda," tuturnya.

Bahkan menurutnya, khusus untuk Muscab Kota Cirebon sudah menjadi perhatian dari Ketua Umum Partai Demokrat AHY. Pasalnya, AHY sudah menginstruksikan bahwa saat Muscab tidak memperbolehkan adanya Plt kecuali dengan alasan tertentu.

Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Barat. Times Indonesia mencoba menghubungi Wakil Ketua DPD Jawa Barat, Sugianto Nanggola yang saat itu menjadi Pimpinan sidang namun belum memberikan jawaban.

"Saya ngga tau kang. Tanyakan dengan yang bersangkutan saya tidak mengikutinya," ucapnya.

Begitu juga dengan Ketua Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Jawa Barat, Bajuri. Saat ditanya mengenai hasil Muscab Kota Cirebon, ia pun belum memberikan keterangan.

"Bentar, lagi acara hajatan keluarga di Garut," jawabnya singkat.

Bajuri juga belum mau berkomentar soal polemik Muscab Kota Cirebon. Saat ditanya mengenai kebenaran apakah Muscab Kota Cirebon dilanjutkan ke tahap 2. "Itu mah belum sampai ke BPOKK," tandasnya.

Sebelumnya, suasana panas mewarnai Muscab Partai Demokrat Kota Cirebon, bahkan Muscab tersebut diwarnai aksi walk out peserta sidang. 

Dari lima peserta Muscab tiga diantaranya menolak sidang dilanjutkan. Pasalnya, Ketua PAC Kecamatan Kesambi Wadinih tidak diperkenankan masuk ruangan dengan alasan sudah dipecat.

"Atas solidaritas dan kebersamaan, saya Ketua PAC Lemahwungkuk dan Ketua Kejaksan walk out," ujar Ahmad Rifai Ketua PAC Kecamatan Lemahwungkuk usai keluar arena sidang yang digelar secara serentak di Bandung, Jumat (20/5/2022) malam.

Menurutnya, pemecatan Ketua PAC Kesambi dianggap tidak fair. Dirinya menuturkan, status Plt pada PAC Kecamatan Kesambi baru diketahui  saat Muscab berlangsung.

"Mas Wadinih sangat cinta pada Demokrat dan saat kunjungan safari ramadan AHY ke Cirebon dia menjadi koordinator, dan saya tahu persis dia selalu paling aktif dalam berbagai kegiatan Demokrat," terangnya.

Rasa kecewa juga diungkapkan oleh Ketua PAC Kejaksan, Harsono. Dirinya ikut keluar sidang karena merasa prihatin karena Ketua PAC Kesambi diberhentikan secara sepihak.

"Saya merasakan apa yang dialami oleh mas Wadinih. Jadi kami spontan dan tidak mau melanjutkan sidang. Jelas ini sangat menciderai marwah Muscab Partai Demokrat," katanya.